Selasa, 05 April 2016

Mengenal Lebih Dekat Kampung Bahasa Bloom Bank Indonesia (KB3I)



A. Deskripsi Kampung Bahasa Bloom Bank
AFTA (ASEAN Free-Trading Area) 2015 atau dalam bahasa Indonesia berarti kesepakatan zona perdagangan bebas di wilayah Asia Tenggara tahun 2015 hampir dekat. Tidak hanya di Indonesia, seluruh negara anggota ASEAN juga akan melaksanakan program ini. Dalam menghadapi masyarakat ekonomi ASEAN, peranan bahasa melalui BIPA sangat penting. BIPA atau Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing menjadi pintu gerbang bagi orang asing yang akan masuk dan bekerja di Indonesia.
Kampung Bahasa “Bloom Bank” ingin berperan serta dalam menyambut AFTA tersebut melalui kegiatan kebahasaan bagi orang asing. Kampung Bahasa “Bloom Bank” akan menyediakan fasilitas  pelayanan bahasa dan budaya bagi orang asing. Selain itu, Kampung Bahasa “Bloom Bank” tentu tetap menjadi wadah bagi masyarakat Indonesia yang akan mendalami penguasaan terhadap bahasanya sendiri, bahasa Indonesia melalui kegiatan dsikusi, lokakarya, atau seminar.
Kurikulum “Dahsyat” yang merupakan singkatan dari Dedikasi, Analisis Kebutuhan, Hakikat Pendidikan, Strategi, Yakin, Antusian, dan semua bermuara pada Tujuan digunakan dalam proses pembelajaran bahasa Indonesia dengan metode yang disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik.

B. Tujuan Pembelajaran
Yayasan Kampung Bahasa “Bloom Bank” bertujuan untuk
1.       mengenalkan bahasa Indonesia kepada dunia;
2.       memartabatkan bahasa Indonesia di mata internasional;
3.       menguatkan bahasa Indonesia sebagai identitas bangsa Indonesia.

C. Capaian Pembelajaran
1.       membantu meningkatkan minat masyarakat Indonesia dalam melestarikan bahasa Indonesia melalui Program “Rumah Bahasaku”;
2.       membantu meningkatkan minat masyarakat Indonesia dalam melestarikan budaya bangsa Indonesia melalui Program “Rumah Budayaku”;
2.       membantu memberikan  pelayanan bahasa kepada orang asing melalui Program BIPA “Rumah BIPA”.

C. Sasaran Peserta  
Kampung Bahasa “Bloom Bank” diharapkan dapat menjadi tempat yang nyaman bagi siapa saja yang ingin belajar bahasa dan budaya Indonesia, baik masyarakat Indonesia, maupun orang asing yang akan bekerja dan tinggal di Indonesia.


D. Program Kegiatan
1. Program “Rumah Budayaku”
          Program “Rumah Budayaku” diperuntukkan bagi pendidikan pengembangan kebudayaan Indonesia. Bagi orang asing “Rumah Budayaku” menjadi ajang memperkenalkan Indonesia ke kancah internasional. Sementara itu, bagi orang Indonesia, “Rumah Budayaku” menjadi ajang pembelajaran budaya, terutama pelestarian dolanan nusantara atau permainan tradisional. “Rumah Budayaku” akan bekerja sama dengan sekolah-sekolah yang membutuhkan sarana permainan tradisional.








2. Program “Rumah Bahasaku”
          Program “Rumah Bahasaku” diperuntukkan bagi orang Indonesia, terutama para guru, mahasiswa, dosen, dan pemerhati bahasa Indonesia. Kegiatan di “Rumah Bahasaku” akan diisi dengan Program Pelatihan Pembelajaran Bahasa Indonesia yang Menggugah dan Menggairahkan, Pelatihan Bahasa Indonesia Akademik, Pelatihan Bahasa Indonesia Korespondensi, Pelatihan Penulisan Kreatif, Pelatihan Menjadi Penulis Dahsyat, penerbitan buku-buku bahasa dan budaya Indonesia, Lokakarya Pelatihan Guru BIPA I, II, dan III, Tes Lolos Indonesia Dahsyat (T-LID)  dan Kajian Bahasa/Budaya, dan lain-lain.





3. Program “Rumah BIPA”
          Program “Rumah BIPA” diperuntukkan bagi orang asing yang akan belajar bahasa Indonesia melalui BIPA. Tersedia 4 jenjang pembelajaran BIPA, yakni
a. Jenjang Prapemula: Melalui jenjang Prapemula, peserta diharapkan mampu memperkenalkan diri dan orang lain; mampu bertanya dan atau menjawab pertanyaan berkaitan dengan informasi pribadi: nama, alamat, pekerjaan, negara asal, keluarga, dan lain-lain; mampu memahami dan menggunakan ungkapan sehari-hari untuk pemenuhan kebutuhan yang konkret, seperti bertanya arah dan lokasi dan bercerita tentang aktivitas harian.

b. Jenjang Pemula:  Melalui jenjang Pemula, peserta mampu memahami kalimat dan ungkapan yang sering digunakan dan sangat relevan dengan kepentingannya  seperti memberi  informasi tentang diri pribadi dan keluarga, berbelanja, menunjuk arah, bercerita mengenai pekerjaan; mampu berkomunikasi berkaitan dengan tugas-tugas sederhana dan rutin yang membutuhkan interaksi sederhana dan langsung mengenai hal-hal yang akrab dan sehari-hari.

c. Jenjang Madya: Melalui jenjang Madya, peserta diharapkan mampu memahami  topik utama jika memperoleh masukan dengan bahasa yang sederhana dan jelas mengenai hal sehari-hari yang dihadapi dalam pekerjaan, sekolah, waktu luang, dan lain-lain; mampu menghadapi berbagai situasi yang timbul pada saat sedang berwista di lokasi tempat bahasa yang dipelajari sedang digunakan; mampu menghasilkan teks sederhana berkaitan dengan topik sehari-hari atau keperluan pribadi; mampu menceritakan pengalaman dan peristiwa, mimpi, harapan dan ambisi serta dengan singkat serta memberikan alasan dan penjelasan untuk suatu pendapat  atau rencana; mampu memahami ide utama teks yang kompleks, baik berkenaan dengan topik yang konkret dan abstrak, termasuk diskusi teknis di bidangnya; mampu berinteraksi dengan tingkat kelancaran dan spontanitas yang baik yang memungkinkan interaksi sederhana dengan penutur asli tanpa kendala yang berarti.

d. Jenjang Lanjut: Melalui jenjang Lanjut, peserta mampu memahami berbagai teks   yang panjang dan sulit dan dapat mengenali makna yang tersirat dalam berbagai ranah; mampu mengungkapkan gagasan/ide dengan lancar dan spontan tanpa kesulitan mencari ungkapan yang tepat; mampu menggunakan bahasa secara fleksibel dan efektif sesuai situasi tutur untuk keperluan sosial, akademis, dan professional; mampu menghasilkan teks  tentang topik sosial, akademis, dan/atau professional   yang sulit dengan bahasa yang jelas, terstruktur, terperinci, dan memperlihatkanpola organisasi teks yang baik; mampu memahami dengan mudah hampir semua informasi baik lisan maupun tulis; mampu merekonstruksi argument dan data dalam presentasi yang koheren; mampu menyimpulkan berbagai informasi dari sumber lisan dan tulis.




Keresahan yang Tersalurkan melalui Kampung Bahasa Bloom Bank



Kelahiran  Kampung Bahasa Bloom Bank Indonesia (KB3I)
Berawal dari sebuah keresahan.
Keresahan karena anak-anak Indonesia kurang mengenal bahasanya sendiri
Keresahan karena anak-anak Indonesia kurang menyadari bahwa bahasa Indonesia adalah identitas diri bangsa yang tidak semua negara memilikinya.
Keresahan karena anak-anak Indonesia kurang bangga pada bahasa Indonesia
Keresahan karena anak-anak Indonesia lebih bangga berbahasa asing daripada berbahasa Indonesia.

Kelahiran Kampung Bahasa Bloom Bank Indonesia
Berawal dari kekecewaan.
Kekecewaan pada orang-orang yang mengaku menjunjung bahasa persatuan bahasa Indonesia, tetapi justru bahasa Indonesia dikesampingkan dan lebih menjunjung bahasa asing.
Kekecewaan terhadap orang-orang yang mengaku bahwa mereka adalah guru-guru bahasa Indonesia, tetapi mereka tidak menerapkan ilmu dan pengetahuan tentang kebahasaannya kepada diri sendiri.
Kekecewaan pada orang-orang yang mengaku sebagai sarjana, magister, bahkan doktor pendidikan bahasa, tetapi tidak menerapkan kesantunan bahasa pada kegiatan tulis-menulis dan hasil karya tulis yang mereka ciptakan. 

Bagaimana mungkin murid-murid atau mahasiswa-mahasiswa  kita akan mengenal bahasa Indonesia dengan baik jika guru-gurunya sendiri kurang mengenal bahasa Indonesia dengan baik?
Bagaimana mungkin, masyarakat Indonesia bisa cinta dan bangga pada bahasa Indonesia jika Pemerintah kurang peduli pada bahasa Indonesia?

Padahal, cinta dan kasih sayang akan menjulang lebih tinggi bila kita akan kehilangan sesuatu. Kita akan lebih mencintai kedua orang tua kita saat mereka sakit, lemah, tak berdaya. Mengapa? Semua itu karena kita takut kehilangan kedua orang tua yang sangat kita cintai. Mengapa pula tiba-tiba bangsa Indonesia begitu mencintai batik? Semua orang ingin memakai batik. Bahkan, Pemerintah segera menetapkan Hari Batik Nasional.  Semua itu karena kita takut batik sebagai warisan budaya kita diambil dan diakui oleh negara lain. 

Nah, pertanyaannya adalah, kapan kita akan mencintai bahasa Indonesia? Apakah akan menunggu dulu sampai negara lain mengakui bahwa bahasa Indonesia adalah bahasa mereka? 
Tentu tidak!  Oleh karena itu, mulai sekarang, mari kita lebih mengenal, lebih mencintai, dan lebih bangga pada bahasa Indonesia!

Tak banyak yang dapat dilakukan untuk membuat anak-anak Indonesia cinta dan bangga pada bahasa Indonesia. Tak banyak yang dapat dikerjakan untuk menyadarkan teman-teman guru dan dosen, atau Pemerintah untuk peduli dan lebih mengenal bahasa Indonesia. Yang dapat dilakukan oleh KB3I hanyalah menyentuh hati anak-anak Indonesia, para remaja, dan guru-guru Bahasa Indonesia, juga para dosen Bahasa Indonesia untuk turut menjaga dan melestarikan bahasa Indonesia melalui beberapa program yang terwujud dalam Program Rumah Bahasaku, Rumah Budayaku, dan Rumah BIPA.

Silakan kunjungi Kampung Bahasa Bloom Bank
Jalan Jaya Makmur, Kelapa Dua Wetan, Jakarta Timur
atau silakan hubungi kami di 081310303040