Selasa, 05 April 2016

Keresahan yang Tersalurkan melalui Kampung Bahasa Bloom Bank



Kelahiran  Kampung Bahasa Bloom Bank Indonesia (KB3I)
Berawal dari sebuah keresahan.
Keresahan karena anak-anak Indonesia kurang mengenal bahasanya sendiri
Keresahan karena anak-anak Indonesia kurang menyadari bahwa bahasa Indonesia adalah identitas diri bangsa yang tidak semua negara memilikinya.
Keresahan karena anak-anak Indonesia kurang bangga pada bahasa Indonesia
Keresahan karena anak-anak Indonesia lebih bangga berbahasa asing daripada berbahasa Indonesia.

Kelahiran Kampung Bahasa Bloom Bank Indonesia
Berawal dari kekecewaan.
Kekecewaan pada orang-orang yang mengaku menjunjung bahasa persatuan bahasa Indonesia, tetapi justru bahasa Indonesia dikesampingkan dan lebih menjunjung bahasa asing.
Kekecewaan terhadap orang-orang yang mengaku bahwa mereka adalah guru-guru bahasa Indonesia, tetapi mereka tidak menerapkan ilmu dan pengetahuan tentang kebahasaannya kepada diri sendiri.
Kekecewaan pada orang-orang yang mengaku sebagai sarjana, magister, bahkan doktor pendidikan bahasa, tetapi tidak menerapkan kesantunan bahasa pada kegiatan tulis-menulis dan hasil karya tulis yang mereka ciptakan. 

Bagaimana mungkin murid-murid atau mahasiswa-mahasiswa  kita akan mengenal bahasa Indonesia dengan baik jika guru-gurunya sendiri kurang mengenal bahasa Indonesia dengan baik?
Bagaimana mungkin, masyarakat Indonesia bisa cinta dan bangga pada bahasa Indonesia jika Pemerintah kurang peduli pada bahasa Indonesia?

Padahal, cinta dan kasih sayang akan menjulang lebih tinggi bila kita akan kehilangan sesuatu. Kita akan lebih mencintai kedua orang tua kita saat mereka sakit, lemah, tak berdaya. Mengapa? Semua itu karena kita takut kehilangan kedua orang tua yang sangat kita cintai. Mengapa pula tiba-tiba bangsa Indonesia begitu mencintai batik? Semua orang ingin memakai batik. Bahkan, Pemerintah segera menetapkan Hari Batik Nasional.  Semua itu karena kita takut batik sebagai warisan budaya kita diambil dan diakui oleh negara lain. 

Nah, pertanyaannya adalah, kapan kita akan mencintai bahasa Indonesia? Apakah akan menunggu dulu sampai negara lain mengakui bahwa bahasa Indonesia adalah bahasa mereka? 
Tentu tidak!  Oleh karena itu, mulai sekarang, mari kita lebih mengenal, lebih mencintai, dan lebih bangga pada bahasa Indonesia!

Tak banyak yang dapat dilakukan untuk membuat anak-anak Indonesia cinta dan bangga pada bahasa Indonesia. Tak banyak yang dapat dikerjakan untuk menyadarkan teman-teman guru dan dosen, atau Pemerintah untuk peduli dan lebih mengenal bahasa Indonesia. Yang dapat dilakukan oleh KB3I hanyalah menyentuh hati anak-anak Indonesia, para remaja, dan guru-guru Bahasa Indonesia, juga para dosen Bahasa Indonesia untuk turut menjaga dan melestarikan bahasa Indonesia melalui beberapa program yang terwujud dalam Program Rumah Bahasaku, Rumah Budayaku, dan Rumah BIPA.

Silakan kunjungi Kampung Bahasa Bloom Bank
Jalan Jaya Makmur, Kelapa Dua Wetan, Jakarta Timur
atau silakan hubungi kami di 081310303040



0 komentar: