Selasa, 26 Januari 2010

Bukan Pahlawan Tanpa Tanda Jasa




Oleh: Niknik M. Kuntarto, S.Pd., M.Hum.

Seminggu yang lalu, saya dan rekan saya, John Billy, diminta menjadi pembawa acara seminar sehari dengan tema "Merintis Kabupaten Tangerang sebagai Pusat Pendidikan". Acara ini bertempat di Function Hall, Universitas Multimedia Nusantara dan terselenggara atas kerja sama Komunitas Pendidikan Pagedangan dan UMN.

Ada suatu hal yang menarik dan itu pelajaran bagi saya. Ketika peserta seminar sedang beristirahat di antara jeda waktu seminar sesi I dan II, untuk meramaikan acara, saya berinisiatif memberikan hiburan berupa kuis berhadiah.

"Selamat siang para pahlawan tanpa tanda jasa....!" sapa saya pada peserta seminar yang berprofesi sebagai guru-guru SMA. O'ow ternyata, sapaan saya itu menimbulkan masalah. Salah satu narasumber, Prof Dr. Muhamad Surya menolak idiom itu.

"Mohon maaf, Ibu Niknik, kami para guru merasa direndahkan dengan sapaan Ibu bahwa kami adalah pahlawan tanpa tanda jasa" jelasnya. Lalu beliau melanjutkan,
"Kami adalah pahlawan pembangun insan cendekia...."


OOOOOOOOOhhhhhhhhhhhhhh..... maaf Bapak....maaf para Bapak dan Ibu Guru. Saya tidak tahu bahwa idiom itu sudah diganti. Maaf, maaf...Hapunten Pak Surya. Karena ketidaktahuan saya, cerita ini menjadi muncul.

Baiklah, para Ibu dan Bapak Guru yang saya hormati, kini saya akan meralatnya

"Selamat siang para pahlawan pembangun insan cendekia....."

Hehehe....

0 komentar: