Mengubah
Penyakit “Di-di” Berdasarkan Teori Behavioristik
dengan Pemanfaatan Media Ruang Publik
di
Sekolah Kampung Bahasa “Bloom Bank”:
Sebuah Rencana Pembelajaran
Dirancang
oleh:
Niknik M. Kuntarto
Program Pascasarjana/ S-3
Universitas Negeri Jakarta
A. Analisis
Situasi
Tidak dimungkiri bahwa berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh penulis terhadap hasil karangan siswa sekolah Kampung Bahasa "Bloom Bank", kesalahan terbesar terdapat pada saat mereka menulis awalan di- dan kata depan di yang tertukar. Penulisan awalan di-yang seharusnya dirangkai menjadi tidak terangkai. Contoh penulisan dibaca menjadi di baca, dikoreksi menjadi di koreksi, dan diberi menjadi di beri. Sebaliknya, penulisan kata depan di yang seharusnya tidak terangkai menjadi terangkai. Contoh penulisan di luar menjadi diluar, di bidang menjadi dibidang, dan di samping menjadi disamping.
Siswa
yang mengalami kesulitan membedakan penulisan kedua kaidah tersebut dianggap
sebagai siswa berpenyakit “Di-di”. Jika penyakit ini tidak ditangani secara
serius, siswa tersebut tetap akan menulis kedua kaidah itu dengan salah sampai
kapan pun, bisa menular kepada siswa lain, dan menjadi contoh yang tidak baik
bagi para pembaca. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu pembelajaran yang baik
dan benar sehingga dapat mengobati
penyakit ini. Dengan demikian, siswa pun dapat menulis awalan di- dan kata depan di
dengan benar sesuai kaidah yang berlaku.
B.
Tujuan Umum Kompetensi
Tujuan
umum yang akan dicapai siswa sekolah dasar setelah mengikuti pokok bahasan ini adalah
sebagai berikut.
1. Siswa memiliki sikap
positif terhadap bahasa Indonesia.
2. Siswa dapat menjadi
contoh yang baik bagi pembaca melalui karangan
ilmiah yang berbahasa yang baik dan benar.
C. Tujuan Khusus
Kompetensi
Tujuan khusus yang akan
dicapai siswa setelah mengikuti pokok bahasan ini adalah sebagai berikut.
1. Siswa dapat menjelaskan
kaidah penulisan awalan di dengan
benar.
2. Siswa dapat menulis
contoh 100 kata berawalan di dengan
benar.
3. Siswa dapat menjelaskan
kaidah penulisan kata depan di dengan
benar.
4. Siswa dapat menulis
contoh 100 frasa dengan kata depan di
dengan benar.
5. Siswa dapat membedakan
penggunaan kaidah awalan di- dan kata depan
di melalui penulisan
karangan ilmiah dengan benar.
D.
Proses Pembelajaran
1. Untuk mencapai TKK ke-1
Waktu
|
Kegiatan
|
Proses
Belajar Anak
|
Proses
Pendampingan Guru
|
|
Bagian
Awal
|
5
menit
|
Persiapan
|
-
Siswa menyimak penjelas guru tentang capaian
pembelajaran pada pokok bahasan ini.
|
-
Guru menyampaikan capaian pembelajaran pokok bahasan
hari ini.
|
10
menit
|
Apersepsi
|
-
Siswa menyimak cerita inspiratif dari guru.
|
-
Guru menceritakan hobi yang ia sukai dan kuasai melalui tulisan.
|
|
30
menit
|
Tes
awal
|
-
Siswa menulis bebas tentang sesuatu yang disukai dan
dikuasai.
|
||
Bagian Isi
|
45
menit
|
Belajar
inti
|
-
Siswa menemukan contoh-contoh penggunaan awalan di-
pada kata-kata yang terdapat pada tulisan yang ditayangkan oleh guru.
-
Siswa berdiskusi tentang penggunaan awalan di- pada kata-kata yang mereka
temukan.
-
Siswa membaca buku Kaidah EYD tentang penulisan awalan di-.
-
Siswa melihat hasil karangan yang baru saja ia tulis
dan mencermati dan menilai benar atau salah penggunaan awalan di- .
-
Siswa memperbaiki penggunaan awalan di- pada karangan
yang ia tulis dengan tinta berwarna agar tampak jelas perbedaannya.
|
-
Guru menayangkan contoh-contoh tulisan yang
mengandung kata-kata yang berawalan di-
dari karangan yang baru saja ditulis olehh siswa.
-
Guru memimpin diskusi tentang penggunaan awalan di-
-
Guru mengarahkan siswa untuk membaca sendiri kaidah
tentang penulisan awalan di- pada
buku EYD.
-
Guru mengajak siswa untuk mencermati kesesuaian
kaidah dengan tulisan siswa.
-
Guru mengarahkan siswa untuk mengoreksi tulisannya
sendiri khusus pada penggunaan awalan
di-.
|
Bagian
Akhir
|
15
menit
|
Evaluasi
dan Simpulan
|
-
Siswa melakukan evaluasi.
-
Siswa menyimpulkan temuannya yang salah dan
menjelaskan kaidah yang seharusnya ia terapkan ke dalam tulisannya.
-
Siswa menyimak tugas yang diberikan oleh guru untuk
dilakukan di rumah dan dikumpulkan pada pertemuan berikutnya.
|
-
Guru memberikan evaluasi.
-
Guru membimbing siswa untuk menyimpulkan hasil belajar pada pertemuan pertama.
-
Guru memberikan tugas untuk pertemuan selanjutnya:
menulis 50 kata berawalan di-.
|
2. Untuk mencapai TKK ke-2
Waktu
|
Kegiatan
|
Proses Belajar Siswa
|
Proses
Pendampingan Guru
|
|
Bagian
Awal
|
5
menit
|
Persiapan
|
- Siswa menyimak
tujuan pencapaian
belajar pada pokok
bahasan hari ini.
|
-
Guru
menyampaikan
capaian
pembelajaran
pada pokok
bahasan hari ini
|
10
menit
|
Apersepsi
|
-
Siswa dan guru bertanya jawab tentang penggunaan awalan di-.
-
Siswa menyimak penilaian guru terhadap hasil
pekerjaan rumah yang sudah mereka kirimkan melalui surel guru satu hari sebelunya.
|
-
Guru mengarahkan siswa untuk mengingat kembali
tentang materi pada pertemuan sebelumnya.
-
Guru memberikan masukan atas pekerjaan siswa yang
sudah ia koreksi satu hari sebelumnya.
|
|
30
menit
|
Tes
Awal
|
-
Siswa secara berkelompok (3 orang) melakukan observasi
ke Perpustakaan Kampung Bahasa “Bloom Bank” untuk memotret dan mencatat
setiap kesalahan penulisan awalan di- pada karangan siswa dan surat-surat
pengumuman yang tertera di majalah dinding sekolah.
|
-
Guru mengajak siswa belajar di luar kelas, mengamati
penggunaan awakan di- pada karangan siswa dan surat-surat pengumuman yang
tertera di majalah dinding sekolah.
|
|
Bagian
Isi
|
45
menit
|
Belajar
Inti
|
-
Siswa dalam kelompok menganalisis kesalahan penulisan
awalan di- dengan cara memperbaiki dan menjelaskan alasan berdasarkan kaidah
bahasa yang tercantum dalam EYD.
-
Secara berkelompok siswa menyampaikan temuannya dan
menjelaskan analisis bahasa terhadap kesalahan tersebut
.
-
Siswa mengikuti kuis bergambar untuk menentukan
kartu-kartu yang harus diberi awalan di- dengan menjawab YA, dan TIDAK pada kartu kata yang tidak
harus diberi awalan di-.
|
-
Guru membimbing siswa dalam menganalisis kesalahan
penulisan awalan di- dengan cara memperbaiki dan menjelaskan alasan berdasarkan
kaidah bahasa yang tercantum dalam EYD.
-
Guru memimpin diskusi dan mengarahkan perdebatan sesuai capaian belajar pada pokok bahasan
hari ini.
-
Guru melakukan pembelajaran melalui kuis bergambar
berupa kartu kata kerja, kata benda, dan kata tempat. Jika guru
memperlihatkan kata kerja, siswa harus menjawab ya, dan jika guru
memperlihatkan kartu kata benda dan tempat, siswa menjawan tidak. Guru
melakukan secara berulang kali.
|
Bagian
Akhir
|
15
menit
|
Simpulan
|
-
Siswa melakukan evaluasi
-
Siswa menyimpulkan hasil belajar hari ini.
-
Siswa menyimak tugas pada pertemuan berikutnya.
|
-
Guru melakukan evaluasi
-
Guru membimbing siswa untuk menyimpulkan hasil
belajar hari ini.
-
Guru
memberikan tugas untuk pertemuan berikutnya: mempelajarai penggunaan kata depan di.
|
3. Untuk mencapai TKK ke-3
Waktu
|
Kegiatan
|
Proses Belajar Siswa
|
Proses Pendampingan Guru
|
|
Bagian Awal
|
5
menit
|
Persiapan
|
-
Siswa menyimak penjelas guru tentang capaian
pembelajaran pada pokok bahasan ini.
|
-
Guru menyampaikan capaian pembelajaran pokok bahasan
hari ini.
|
5
menit
|
Apersepsi
|
-
Siswa menyimak cerita inspiratif dari guru.
|
-
Guru menceritakan hobi yang ia sukai dan kuasai melalui tulisan.
|
|
30
menit
|
Tes
awal
|
-
Siswa menulis bebas tentang sesuatu yang disukai dan
dikuasai.
|
||
Bagian Isi
|
45 menit
|
Belajar
inti
|
-
Siswa menemukan contoh-contoh penggunaan kata
depan di pada kata-kata yang terdapat pada tulisan yang ditayangkan oleh
guru.
-
Siswa berdiskusi tentang penggunaan kata depan di-
pada kata-kata yang mereka temukan.
-
Siswa membaca buku Kaidah EYD tentang penulisan kata depan di.
-
Siswa melihat hasil karangan yang baru saja ia tulis
dan mencermati dan menilai benar atau salah penggunaan kata depan di
.
-
Siswa memperbaiki penggunaan kata depan di pada
karangan yang ia tulis dengan tinta berwarna agar tampak jelas perbedaannya.
|
-
Guru menayangkan contoh-contoh tulisan yang
mengandung kata-kata yang berkata depan di
dari karangan yang baru saja ditulis olehh siswa.
-
Guru memimpin diskusi tentang penggunaan kata depan di.
-
Guru mengarahkan siswa untuk membaca sendiri kaidah
tentang penulisan kata depan di- pada buku EYD.
-
Guru mengajak siswa untuk mencermati kesesuaian
kaidah dengan tulisan siswa.
-
Guru mengarahkan siswa untuk mengoreksi tulisannya
sendiri khusus pada penggunaan kata
depan di.
|
Bagian Akhir
|
15
menit
|
Evaluasi
dan Simpulan
|
-
Siswa menyimpulkan temuannya yang salah dan
menjelaskan kaidah yang seharusnya ia terapkan ke dalam tulisannya.
|
-
Guru membimbing siswa untuk menyimpulkan hasil belajar pada pertemuan pertama.
|
4. Untuk mencapai TKK ke-4
Waktu
|
Kegiatan
|
Proses Belajar Siswa
|
Proses
Pendampingan Guru
|
|
Bagian
Awal
|
5
menit
|
Persiapan
|
-
Siswa menyimak tujuan pencapaian belajar pada pkok bahasan hari ini.
|
- Guru menyampaikan capaian pembelajaran
pada pokok bahasan hari ini
|
10
menit
|
Apersepsi
|
-
Siswa dan guru bertanya jawab tentang kaidah penggunaan
kata depan di.
-
Siswa menyimak penilaian guru terhadap hasil
pekerjaan rumah yang sudah mereka kirimkan melalui surel guru satu hari sebelunya.
|
-
Guru mengarahkan siswa untuk mengingat kembali
tentang materi pada pertemuan sebelumnya.
-
Guru memberikan masukan atas pekerjaan siswa yang
sudah ia koreksi satu hari sebelumnya.
|
|
30
menit
|
Tes
Awal
|
-
Siswa secara berkelompok (3 orang) melakukan
observasi ke Perpustakaan Kampung Bahasa “Bloom Bank” untuk memotret dan
mencatat setiap kesalahan penulisan lan di- pada karangan siswa dan
surat-surat pengumuman yang tertera di majalah dinding sekolah.
|
-
Guru mengajak siswa belajar di luar kelas, mengamati
penggunaan awalan di- pada karangan
siswa dan surat-surat pengumuman yang tertera di majalah dinding
sekolah.
|
|
Bagian
Isi
|
45
menit
|
Belajar
Inti
|
-
Siswa dalam kelompok menganalisis kesalahan penulisan
kata depan di dengan cara memperbaiki dan
menjelaskan alasan berdasarkan kaidah bahasa yang tercantum dalam EYD.
-
Secara berkelompok siswa menyampaikan temuannya dan
menjelaskan analisis bahasa terhadap kesalahan tersebut
.
-
Siswa mengikuti kuis bergambar untuk menentukan
kartu-kartu yang harus diberi kata
depan di dengan menjawab YA, dan
TIDAK pada kartu kata yang tidak harus diberi kata depan di.
|
-
Guru membimbing siswa dalam menganalisis kesalahan
penulisan kata depan di dengan cara memperbaiki dan menjelaskan
alasan berdasarkan kaidah bahasa yang tercantum dalam EYD.
-
Guru memimpin diskusi dan mengarahkan perdebatan sesuai capaian belajar pada pokok bahasan
hari ini.
-
Guru melakukan pembelajaran melalui kuis bergambar
berupa kartu kata kerja, kata benda, dan kata tempat. Jika guru
memperlihatkan kata kerja, siswa harus menjawab TIDAK, dan jika guru
memperlihatkan kartu kata benda dan tempat, siswa menjawab YA. Guru melakukan
secara berulang kali.
|
Bagian
Akhir
|
15
menit
|
Simpulan
|
-
Siswa melakukan evaluasi
-
Siswa menyimpulkan hasil belajar hari ini.
-
Siswa menyimak tugas pada pertemuan berikutnya.
|
-
Guru melakukan evaluasi
-
Guru membimbing siswa untuk menyimpulkan hasil belajar
hari ini.
-
Guru
memberikan tugas untuk pertemuan berikutnya: mempelajarai penggunaan kata depan di.
|
5. Untuk mencapai TKK ke-5
Waktu
|
Kegiatan
|
Proses
Belajar Siswa
|
Proses
Pendampingan
Guru
|
|
Bagian
Awal
|
5
menit
|
Persiapan
|
-
Siswa menyimak tujuan pencapaian belajar pada pkok bahasan hari ini.
|
- Guru menyampaikan capaian pembelajaran
pada pokok bahasan hari ini
|
10
menit
|
Apersepsi
|
-
Siswa dan guru bertanya jawab tentang penggunaan awalan di- dan kata depan di.
-
Siswa menyimak penilaian guru terhadap hasil
pekerjaan rumah yang sudah mereka kirimkan melalui surel guru satu hari sebelunya.
|
-
Guru mengarahkan siswa untuk mengingat kembali
tentang materi pada pertemuan sebelumnya.
-
Guru memberikan masukan atas pekerjaan siswa yang
sudah ia koreksi satu hari sebelumnya.
|
|
30
menit
|
Observasi
|
-
Siswa secara berkelompok memotret kesalahan bahasa
dalam penggunaan awalan di- dan kata depan di di ruang publik di sekitar Kampung Bahasa “Bloom Bank”.
|
-
Guru mendampingi siswa dalam melakukan observasi
mengamati dan memotret kesalahan bahasa di ruang publik di sekitar Kampung
Bahasa “Bloom Bank”
|
|
Bagian
Isi
|
45
menit
|
Belajar
Inti
|
-
Siswa menganalisis perbedaan penggunaan awalan di- dan kata depan di berdasarkan temuan di ruang publik di sekitar
Kampung Bahasa “Bloom Bank”
-
Siswa mempresentasikan hasil analisis tentang
perbedaan penggunaan awalan di- dan
kata depan di.
-
Siswa mengomentari presentasi kelompok lain.
-
Siswa mengikuti kuis bergambar berupa kartu kata yag
sudah berawalan di- dan kata depan di-, Siswa diminta
menentukan salah dan benar pada kartu-kartu kata yang sudah dimodifikasi
dengan variasi penulisan yang sengaja ditulis salah dan benar sehingga tertantang memiliki kepekaan terhadap
penggunaan awalan di- dan kata depan di yang benar.
|
-
Guru mendampingi siswa dalam menganalisis temuan
kesalahan bahasa.
-
Guru mencermati setiap analisis bahasa pada temuan
siswa.
-
Guru meluruskan komentar yang salah dan mengukuhkan
komentar yang benar.
-
Guru memberikan kuis bergambar berupa kartu kata yag
sudah berawalan di- dan kata depan di-, tetapi dengan variasi
penulisan yang sengaja ditulis salah dan benar sehingga siswa ditantang
memiliki kepekaan terhadap penggunaan awalan
di- dan kata depan di yang
benar
|
Bagian
Akhir
|
15
menit
|
Evaluasi
dan Simpulan
|
-
Siswa melakukan evaluasi singkat.
-
Siswa menyimpulkan hasil belajar hari ini.
-
Siswa menyimak tugas pada pertemuan berikutnya:
membuat karangan ilmiah dengan menggunakan minimal 100 kata berawalan di- dan
100 kata depan di.
|
-
Guru melakukan evaluasi
-
Guru membimbing siswa untuk menyimpulkan hasil
belajar hari ini.
-
Guru
memberikan tugas untuk pertemuan berikutnya: membuat karangan ilmiah dengan
menggunakan minimal 100 kata berawalan di- dan 100 kata depan di.
|
E.
Sarana dan Prasarana Pembelajaran
1. Materi
dan Media Pembelajaran
Materi
pembelajaran diambil berdasarkan buku-buku yang berhubungan dengan penggunaan awalan di- dan kata depan di. Juga buku Ejaan Yang Disempurnakan (EYD). Sementara
itu, media pembelajaran yang dibutuhkan berupa
a.
tulisan-tulisan yang mengandung
kesalahan bahasa, terutama kesalahan dalam penggunaan awalan di- dan kata depan
di. Media ini akan digunakan ketika siswa mencari contoh kata yang berawalan di- dan kata depan di.
b.
gambar-gambar di ruang publik yang
mengandung kesalahan bahasa terutama kesalahan dalam penggunaan awalan di- dan kata depan di.
c. KartuKartu kata yang berisi gambar kata
kerja, kata benda, dan kata tempat. Kartu ini digunakan sebagai media pemahaman
siswa terhadap perbedaan penggunaan awalan
di- (kata kerja dan kata sifat) dan kata depan di (kata benda dan kata tempat)
d. permainan digital
2. Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran di dalam proses ini
adalah metode bermain yang berdasarkan
pada konsep Bapak Pendidikan Indonesia, Ki Hajar Dewantara. Kurikulum
yang dirancang Ki Hadjar Dewantara disampaikan dengan cara bermain (dolanan) seperti dolanan anak, tarian,
nabuh gamelan, dsb. Dalam model kurikulum yang dikembangkan Ki Hadjar, anak
diajari calistung yang disampaikan dengan aneka permainan. Praktiknya mengajari
anak membaca dengan cara bermain, mengajari anak menulis dengan cara bermain,
dan mengajari anak berhitung dengan cara bermain. Pandangan Ki Hadjar Dewantara
tentang bermain dengan demikian menyoroti dimensi instrumental dan
epistemologis dari bermain sebagai sarana untuk mencapai tujuan pembelajaran
yaitu “kemajuan tumbuh kembang anak” melalui perubahan perilaku.
Pada
pembelajaran pokok bahasan ini, metode pembelajaran dilakukan dengan cara
belajar di luar kelas, melakukan observasi secara berkelompok, melakukan kuis
dengan media kartu-kartu kata untuk memperoleh angka, melakukan evaluasi yang
menantang dengan perolehan hadiah, dll.
Dengan
bermain sebagai salah satu metode hibur, tanpa terasa tanpa paksaan, dan tanpa beban,
siswa memiliki perubahan perilaku yang tadinya memiliki penyakit “didi”,
setelah melakukan pembelajaran dengan cara bermain, siswa memiliki kepekaan
terhadap kesalahan bahasa, terutama dapat membedakan kapan menggunakan di yang dipisah dan kapan menggunakan di- yang dirangkai dengan kata yang
mengikutinya. Bermain adalah wujud usaha kreatif dalam pengembangan kualitas
pembelajaran bahasa Indonesia sehingga dapat mengubah perilaku anak dari yang
tidak baik menjadi baik dalam hal berbahasa.
2. Tenaga
Pengajar
Terdapat empat tipe guru. Guru yang biasa-biasa saja adalah
mereka yang selalu memberikan pengetahuan.
Guru yang baik adalah mereka yang selalu menjelaskan apa yang seharusnya
diajarkan. Guru yang sangat baik
adalah mereka yang selalu mendemonstrasikan dan memberi contoh apa yang
diajarkan. Guru yang istimewa adalah
mereka yang sanggup menggugah dan menggairahkan siswa untuk belajar dan
menemukan nilai-nilai pengetahuan dan moral. Dengan demikian, jika ingin
menjadi dosen yang istimewa, metode hibur dan evaluasi yang menantang adalah
pilihan tepat dalam mewujudkan proses pembelajaran yang menggugah dan
menggairahkan sehingga pembentukan karakter anak bangsa menuju nasionalisme
dalam berbahasa pun dapat terwujud
Hal terpenting bagi seorang guru adalah
ia sanggup menerapkan ilmu yang akan disampaikan kepada muridnya terlebih
dahulu diterapkan kepada diri sendiri. Bagaimana mungkin siswa akan percaya
kepada gurunya bila guru tidak menerapkan penggunaan awalan di- dan kata depan
di yang benar pada setiap tulisannya! Bagaimana mungkin siswa semangat belajar
jika guru kurang peka terhadap kesalahan bahasa. Bagaimana mungkin siswa lebih
mengenal dan mencintai bahasa Indonesia bila gurunya sendiri kurang memperkenalkan
dan membanggakan bahasa Indonesia! Oleh karena itu, tenaga pengajar yang
diperlukan adalah seorang guru dengan latar belakang pendidikan guru bahasa
Indonesia yang berbekal ilmu pendidikan, ilmu psikologi, dan memiliki rasa
cinta yang lebih pada bahasa Indonesia.
3. Tempat dan
Waktu Pembelajaran
Pembelajaran
pada pokok bahasan ini dilakukan di dalan kelas dan di luar kelas seperti ruang
publik dan perpustakaan. Dapat juga dilakukan di alam terbuka karena metode
bermain lebih tepat dipraktikkan di alam terbuka sehingga siswa memiliki pandangan
yang berbeda dan lebih luas tidak terikat oleh aturan-aturan ketat yang berlaku
di dalam kelas. Dengan demikian, siswa dapat melakukan tugas belajar mencari
gambar-gambar nyata yang ada di masyarakat, tempat hidup dan menjalani
kehidupan yang sesungguhnya.
Waktu
pembelajaran ditempuh selama 500 menit atau setiap tatap muka 100 menit dikali
5 pertemuan. Selain itu, siswa melakukan
tugas berupa pekerjaan rumah yang dapat dilakukan di luar waktu belajar di
sekolah.
F. Evaluasi Pembelajaran
Evaluasi
pembelajaran lebih menekankan pada proses pembelajaran, yakni sebesar 70% dan
30% berdasarkan hasil tes akhir. Evaluasi proses pembelajaran ditekankan saat
siswa melakukan observasi lapangan, saat siswa menganalisis temuan kesalahan
bahasa, saat siswa mengerjakan pekerjaan rumah, dan saat siswa mampu mengikuti
kuis dengan baik di kelas. Sementara itu, tes akhir berupa penyediaan soal-soal
ujian yang mempertanyakan materi-materi yang yang telah dipelajarinya selama 5
tatap muka. Hasil evaluasi ini merupakan umpan balik bagi siswa dan guru
sebagai penentu tindak lanjut pembelajaran.
0 komentar:
Posting Komentar